LIFE THOUGHTS
this site the web

Harus Bisa

Saat gw nulis ini, gw sedang enggak enak badan. Badan gw demam, panasnya cukup tinggi. Mungkin itu disebabkan oleh beberapa hal juga, seperti misalnya dalam 6 hari ini gw cuma tidur kira-kira kurang lebih 12 jam, jadi dari 144 jam yang tersedia gw cuma memakai kurang lebih 12 jam untuk istirahat. "How freak i am, huh?" yup, dan dalam kurun waktu itu kerjaan gw diantaranya chatting, latihan band, bantu-bantu nyokap gw sedikit-sedikit (sedikiiiiiiit sekali), dan jalan-jalan keluyuran enggak karuan. Yah, yang jelas sih itu pasti udah lebih dari cukup untuk membuat badan gw akhirnya demam kayak sekarang. Gw mau curhat sedikit tentang keadaan gw saat ini, siapa tau itu bisa membuat diri gw sedikit lega.


Disamping faktor kurang istirahat itu, sebenarnya akhir-akhir ini sungguh saat-saat yang teramat berat seumur hidup gw. Satu tahun terakhir ini.. iya, satu tahun ini.. sungguh-sungguh berat buat gw. Banyak sekali cobaan yang bertubi-tubi datang tanpa memberi gw waktu untuk berfikir dan merenung. Mungkin bukannya "tidak diberi waktu", lebih tepatnya adalah "gw tidak menggunakan waktu yang tersedia untuk berfikir dan merenung". Hahahaha, iya.. karena pada kenyataannya waktu yang tersedia yang seharusnya gw gunakan untuk berfikir pun merenung itu hanya gw gunakan untuk meratap.. iya, meratapi nasib gw dan keadaan gw. Menyedihkan bukan? hanya meratap dan meratap lagi, yang akhirnya malah semakin memberikan tekanan yang menjadi-jadi.

Susah untuk gw ceritakan secara lengkap dan gamblang disini tentang masalah-masalah itu. Terlalu kompleks untuk gw jelaskan, dan banyak sekali faktor-faktor yang menghambat gw untuk memberi "Dongeng" secara lengkap. Mungkin gw hanya akan coba untuk menjelaskannya secara garis besar saja.

Yang pertama itu tekanan muncul sari benak gw sendiri, oleh pikiran gw, dan karena gw sendiri. Hal ini berkaitan dengan arah dan tujuan hidup gw di masa depan, "what i have to do?", "what should i do?", "what and which one is the best thing for me?" kira-kira demikanlah isi hati gw yang memunculkan banyak pertanyaan dan kegelisahan.

Berikutnya adalah.. yup, Principessa's things is one of them.. gw enggak akan bahas banyak di sini, karena terlalu rumit untuk gw jelaskan. Lagipula, udah ada wadah tersendiri untuk mencerikan kisah tentangnya di posting blog gw ini dengan label "Principessa" so, i don't have any story to tell here.. Yang jelas dia juga menjadi salah satu penyebabya, termasuk faktor yang terbesar. Tidak yang paling besar, tapi at least Principessa jadi faktor kedua terbesar di sini.

The next one is.. My Band problems.. (yang di Jakarta) iya, karena itulah hidup gw, itulah keinginan gw, itulah mimpi gw, dan itulah GW! Semenjak kami vakum karena 3 personil kami keluar (Vocalist, Guitarist, dan Drummer) yang akhirnya hanya menyisakan gw dan "si kurus" bassist gw, kami tidak lagi benar-benar berjalan. Terasa hampa, kosong, tanpa harap, cemas, gelisah, pokoknya banyak yang negative. Mental kami jatuh, seperti pengemis yang pasrah menerima keadaannya sebagai pengemis, tanpa berusaha untuk bekerja sekuat tenaga untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Bisa dibilang "We're DEAD". Kami berjalan luntang-lantung, tertatih-tatih, mencoba untuk tetap bertahan dengan kondisi ini, mencoba untuk kembali merajut mimpi kami. Sekarang kami punya Drummer baru (Lay) dan Vocalist baru (Poet). Semoga dengan kehadiran mereka keadaannya akan bisa menjadi lebih baik. Banyak kisah dari NADA yang sangat berkesan, unik, menggugah, dan menarik.. dan gw akan bahas itu nanti-nanti lagi agar kalian bisa mengerti kenapa masalah band yang notabene hanya sekedar kegiatan berlandaskan hobbi ini membuat pikiran gw terbebani. They're so special, and i love them so much. Pokoknya saat ini keadaan sudah mulai membaik, tapi masih tetap memberikan sedikit beban pikiran untuk gw.

The last one is the biggest factor! But it's so ironic, karena justru faktor inilah yang paling enggak bisa gw ceritakan ke kalian semua. This factor is.. "Family Problem", hufffth.. Masya Allah, jika kalian itu benar-benar kenal gw dan keluarga gw, pasti kalian akan berpendapat "ah, kayaknya baik-baik aja.. enggak ada masalah tuh, lancar-lancar aja.." Well, jangankan para kerabat dekat yang kenal, bahkan keluarga besar gw pun sama sekali enggak tau tentang ini.. tentang masalah-masalah yang terjadi di keluarga kecil gw. Bukan cuma satu, tapi ada beberapa, dan itu semua.. sungguh.. sungguh.. sungguh.. sungguh.. amat sangaaaaaaaaaaaaaat membebani gw. Setiap kali inget masalah ini, gw merinding.. bingung rasanya.. perih rasanya.. takut.. kesepian.. kedinginan.. Kebayang enggak sama kalian semua? kami sekeluarga hidup normal dan berjalan dengan keadaan seperti wajar-wajar saja, namun sebenarnya di balik itu ada beberapa masalah yang sangat besar yang bersemayam di tiap-tiap aspek dan elemen keluarga tersebut. Damn! gw enggak bisa berkata banyak tentang ini, gw akan terdengar seperti orang gila yang ngigau dan ngelantur. Apapun yang gw bilang tentang masalah ini di paragraf ini, kalian semua enggak akan mengerti, karena pada dasarnya gw justru menyembunyikan inti dari permasalahan ini. I just can't tell it.. too many things that made my lips keep locked..

Begitulah kira-kira beberapa masalah yang ada di hidup gw sekarang, dan itu semua memberikan beban pikiran yang sangat berat di kepala gw, seolah semua numpuk, stress! Mereka (masalah-masalah itu) seakan-akan berkolaborasi antara satu dengan yang lainnya untuk bahu membahu meledakkan isi kepala gw. Sebagai seseorang yang sangat suka berfikir dan merenung, it is a very very dangerous thing to me. Itulah musuh terbesar gw, karena mereka akan membuat gw terus menerus berfikir keras untuk mancari jalan keluarnya. Dan itu akan terjadi dalam "konteks" yang tidak wajar karena gw akan menimbang masalah-masalah itu dengan amat detail, dari berbagai sudut pandang yang ada, dari berbagai pilihan yang tersedia, dan dengan didasari oleh pikiran yang bermacam-macam. Itu semua akan sangat berlebihan, bagi gw atau siapapun yang melihatnya. Oleh karena dasar itu pula lah gw memutuskan untuk pulang ke rumah dalam waktu yang cukup lama yaitu 2 minggu. Karena biasanya gw kalo pulang paling lama cuma 3 hari terus balik lagi ke Bandung. Kali ini gw ambil langkah beda, gw mau memikirkan banyak hal tersebut, memilahnya satu persatu dengan seksama, dan mengambil keputusan yang tegas dan kalo bisa juga tepat! Dan juga ini akan menjadi salah satu ajang refresh penat gw dan mencoba mengisinya dengan melakukan banyak kegiatan. Namun pada nyatanya waktu sudah berjalan hampir 2 minggu, dan gw ternyata tidak banyak mengisi waktu-waktu itu dengan melakukan banyak kegiatan. Sebenarnya sih cukup banyak, hanya saja tidak banyak kegiatan yang "Positive"nya.

Sejujurnya gw malu untuk mendeklarasikan kegelisahan gw ini. Kenapa? karena gw yakin masih banyak orang-orang di luar sana yang bernasib seperti gw dan mampu melewatinya dengan baik (tidak serumit gw). Atau bahkan pasti masih banyak diantara kalian semua yang bernasib jauh lebih buruk dari yang gw alami. Enggak usah jauh-jauh di luar sana, yang dekat sama lingkungan gw aja misalnya.. untuk sekedar contoh, gw malu kalo ceritain tentang masalah ini sama teman gw si "Bonney" kenapa? karena dia itu mengalami hal-hal yang jauh lebih berat dari gw, dan gw sendiri ikut merasakan pengalaman-pengalamannya itu, juga turut menjadi saksi atas kemalangan-kemalangan yang telah menimpanya. Tapi, dia tetap bisa tersenyum senang dan sumringah, dia masih bersemangat ngurus band gw (karena dia itu managernya), dia masih bisa bersosialisasi dengan lingkungannya dengan sangat baik. Intinya, dia seolah menikmati semua hal dalam hidupnya, baik susah maupun senang. Meskipun gw tau pasti di dalam hatinya itu muncul banyak kegelisahan, keresahan, kepenatan, maupun kesedihan.. juga ditambah beban yang amat sangat berat untuk mengemban tugas sebagai tulang punggung keluarganya. Gw malu.. sumpah! Gw malu!

Gw pernah sedikit curhat tentang perasaan gw yang merasa kesepian sama si Bonney (sedih rasanya menghadapi masalah-masalah seberat ini tanpa ditemani seseorang yang peduli sama gw, karena sekarang udah enggak ada Principessa di sisi gw). Dan dia jawab dengan sungguh bijak dan penuh motivasi. Dia bilang "tenang aja lagi Paul.. gw tau lo bukan tipe orang yang suka tergantung sama orang lain.. lo juga dari dulu udah biasa sendiri kan? jadi jangan terlalu dirasain, nikmatin aja.. lo pasti bisa kok! gw yakin.." Itu kata Bonney. Iya, gw setuju sama dia, gw pasti bisa, pasti! Gw udah pernah tinggal di rumah yg atap ruang makannya bolong (dan orang tua gw enggak ada biaya untuk benerinnya waktu itu) dan itu juga ngebuat rumah gw banjir kalo hujan. Bibir gw pernah sobek gara-gara di jedotin ke gagang pintu sama bokap gw cuma karena nilai ulangan IPS gw lima waktu gw kelas 4 SD (dan gw bisa maafin bokap gw dan tetap sayang sama dia tanpa dendam). Pokoknya sebelumnya juga gw pernah mengalami banyak hal pahit dalam hidup gw yang akhirnya mampu gw lewatin, atas dasar itulah seharusnya gw mampu ngelewatin ini semua. Gw harus bisa..!

Masih tersisa kira-kira 2 hari lagi gw di rumah. Meskipun belum semuanya terselesaikan, ataupun belum banyak keputusan yang gw buat, at least beberapa sudah gw ambil dengan siap (InsyaAllah). Sekarang tinggal bagaimana gw menjalani keputusan itu dengan konsisten dan teguh. Untuk sisanya yang belum terpecahkan, mungkin akan gw tunda dulu untuk sementara, gw harus mengambil prioritas utama mana yang harus gw dahulukan. Semoga gw bisa ngejalanin keputusan-keputusan yang sudah gw ambil dengan tegas, teguh, dan konsisten. Semoga juga gw bisa menyelesaikan masalah sisanya, dan ada jalan untuk itu. Dan semoga gw mampu melewati ini semua dengan baik.

Gw pasti bisa, Gw harus bisa!
Harus..!!!

Kabulkanlah permohonanku ya Allah.. Amin.. <=)

0 comments:

Post a Comment

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies