LIFE THOUGHTS
this site the web

Vito's Emperor

Cerita diawali dengan kisah seorang anak yang bernama Vito Andolini. Ayahnya dibunuh oleh mafia setempat yang dipimpin oleh Don Cicio. Kakak dari Vito pun meninggal saat berusaha membalas dendam atas kematian ayahnya. Ini membuat ibu dari Vito memohon kepada Don Cicio agar dia mau menerima anaknya bekerja untuk kelompok mafia itu. Namun Don Cicio menolak, karena dia takut jika Vito sudah besar nanti akan balas dendam atas kematian ayahnya. Terjadi perkelahian kecil di sana, ibu Vito terbunuh namun Vito berhasil melarikan diri. Akhirnya Vito dilarikan ke New York oleh tetangganya.

Sejak dari situ, dimulailah petualangan seorang bocah lugu, pendiam, miskin, dan sebatang kara di kota New York. Dia datang sendiri dalam keadaan sedang menderita penyakit cacar, umurnya 12 tahun saat itu.


Dimulai di sana Vito menjalani hidupnya yang pahit sebagai gelandangan ataupun buruh pekerja. Singkat cerita, Vito pun sudah dewasa dan sudah menikah. Dia bekerja di sebuah toko roti milik temannya yang terletak di perkampungan Italia di kota New York. Vito akhirnya kenal dengan seorang tetangganya yang bernama Clemenza. Bersama Clemenza dan seorang lagi temannya yang bernama Tessio, Vito berhasil membangun bisnis minyak zaitun yang akhirnya mengantarkan Vito pada kesuksesan. Puluhan tahun kemudian, ia pun telah menjadi salah satu kepala keluarga mafia dari 5 mafia yang menguasai kota New York. Vito berhasil membuat dirinya, teman-temannya, dan keluarganya menuju kehidupan yang makmur. Membuat mereka semua bersatu di dalam suasana kekeluargaan yang sangat kental. Vito dihormati dan disegani, bukan karena dia penguasa.. bukan karena dia kejam, Vito bukan orang yang ditakuti.. melainkan disayangi oleh banyak orang karena kebaikannya. Dia seorang yang baik hati, suka menolong, tau cara berbalas budi, sayang keluarga, dan masih banyak lagi sifat baiknya.


Adakah pembaca maupun blogger yang tau mengenai cerita di atas? Hmmm, bagi yang belum tau, cerita di atas diambil dari sebuah film trilogi (3 film yang bersambung). Sebuah film berjudul “The GodFather” yang diangkat dari sebuah novel karangan Mario Puzzo. Film ini benar-benar menyentuh, meskipun film ini terlihat seperti film action dengan mengangkat cerita mafia, namun film ini berkategori “Drama Action”. Karena film ini lebih ke nuansa drama daripada actionnya. Film ini jadi salah satu film yang sangat berpengaruh buat hidup gw. Cerita, nuansa, dan karakter-karakter di dalam film ini sungguh terasa nyata buat gw. Seakan ini benar-benar ada, benar-benar sebuah kisah nyata. Semua karakternya benar-benar pas, benar-benar hidup.. terutama karakter Vito Corleone (diperankan oleh Marlon Brando pada film The GodFather I dan Robert de Niro pada film The GodFather II), dan Michael Corleone (diperankan oleh Al-Pacino). Vito adalah karakter yang tenang, baik hati, dikagumi dan disayangi.. sementara Michael adalah karakter yang keras, emosional, dingin, ambisius, dan ditakuti. Michael adalah anak terakhir dari Vito, namun menjadi penerus kekuasaan Vito, karena anak laki-laki pertama Vito yaitu Sony Corleone telah meninggal dibunuh dalam perseteruan antar keluarga mafia, dan anak keduanya yaitu Fredo Corleone juga telah mati dibunuh. Sementara anak ketiganya yaitu Connie Corleone adalah seorang wanita sehingga tidak bisa diangkat untuk menjadi kepala keluarga. Maka dari itulah Michael yang menjadi penerus Vito setelah Vito memutuskan untuk pensiun.

Ada 2 moment dalam film ini dari kedua karakter tersebut (Vito dan Michael) yang sangat menyentuh hati gw.. gw sampai saat ini masih merinding kalo inget moment itu.. terharu, sedih, pokoknya perasaan gw langsung campur aduk kalo inget moment itu.. “Really Best Moment..!!!”. Berikut akan gw ceritain moment apa itu.

Yang pertama yaitu moment dari karakter Michael Corleone. Ketika akhirnya Michael mengetahui bahwa sang kakak yaitu Fredo telah mengkhianatinya. Di sebuah pesta di Kuba, di antara kerumunan orang banyak yang tengah panik karena berita pemberontakan, Michael menghampiri Fredo. Dia memeluk dan mencium Fredo seraya berkata “I knew it, i know it was you Fredo..” lalu Fredo kaget, kebingungan dan ketakutan. Michael kembali berkata pada Fredo, dengan suara lirih sambil meremas dadanya sendiri “You broke my heart.. you broke my heart..” begitu pilunya hati Michael, meskipun air mukanya menunjukkan kemarahan dan dingin, tapi semua yang nonton adegan itu pasti bisa merasakan bagaimana hancurnya hati Michael begitu mengetahui kakaknya sendiri telah berkhianat. Michael pun tenggelam dalam kebingungan harus berbuat apa, antara marah dan benci namun itu adalah kakak kandungnya sendiri. Dan pada akhirnya Michael memutuskan untuk membunuh Fredo, walaupun ternyata itu akan menghantui hidupnya sampai nanti.. bahkan sampai akhir hayatnya..

Yang kedua adalah moment dari karakter Vito Corleone. Vito baru saja dipecat dari pekerjaannya di toko roti, pemiliknya tidak sanggup menggaji Vito karena ada pegawai baru titipan dari penguasa daerah itu. Maka dari itu Vito terpaksa diberhentikan. Vito menerimanya dengan tulus dan ikhlas, bahkan ketika diberi hadiah sebagai permohonan ma’af dari pemilik roti, Vito menolaknya karena mengetahui bahwa si pemilik toko roti pun sedang kesulitan. Vito pulang ke rumah dengan sedikit uang di sakunya yang akhirnya hanya sanggup untuk membeli satu buah pear. Sesampainya di rumah, sang istri menyambut dengan senyum gembira seraya bertanya “Halo sayang, kau terlihat lelah.. mari, biar kusiapkan makan malam.. makan apa kita malam ini?” Vito pun mengeluarkan bungkusan dari balik badannya, seolah-olah itu adalah kejutan bahwa dia membawa barang atau makanan yang berharga. Lalu dia membukanya perlahan.. sampai akhirnya istrinya melihat bahwa itu hanyalah satu buah pear yang kecil. “Woooow, what a nice pear..” seru istrinya, menunjukkan rasa senang dan bahagia karena telah dibawakan satu buah pear. Mereka berdua pun akhirnya makan malam berdua dengan hanya memakan satu buah pear yang kecil itu. Vito menggenggam tangan istrinya, lalu mencium pipinya dan kemudian tersenyum. Siapapun yang menonton adegan itu pasti bisa merasakan bagaimana perihnya hati Vito, karena hanya bisa membawakan sebuah pear untuk makan malam keluarganya. Meskipun istrinya tidak menunjukkan mimik kecewa, meskipun istrinya menerima keadaan itu, tetap saja keadaan itu mengiris-iris hati Vito. Justru dengan melihat istrinya yang baik-baik saja dan tidak kecewa itu, hati Vito semakin sakit karena ingin memberi lebih.. Betapa perih dan pilunya suasana pada adegan itu.. Ditambah lagi background soundtracknya benar-benar cocok dan pas, pilu dan menyayat hati.

Kedua moment di atas benar-benar menyentuh hati gw.. menyadarkan gw betapa pentingnya keluarga.. betapa kerasnya hidup ini.. dan betapa gw harus bisa untuk berjuang keras dan memberikan yang terbaik bagi keluarga gw nanti.. Hufffth, sedihnya.. gw merinding.. adegan itu benar-benar luar biasa.


Buat kalian yang belum nonton, coba nonton deh.. khususnya kalian yang laki-laki. Ini bukan film tentang peperangan mafia, peperangan mafia itu hanya bumbu dari film ini. Justru film ini adalah film tentang drama keluarga, yang dibalut dengan beberapa adegan action. Kisah film ini begitu menarik, tokohnya begitu hidup, dan soundtracknya begitu memilukan. Nilai 10 dari gw untuk film ini.. meskipun gw nontonnya udah lama, tapi gw masih inget.. karena film ini begitu spesial.. One of the best movie i’ve ever seen..



0 comments:

Post a Comment

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies