LIFE THOUGHTS
this site the web

Lasting Forever

Dear reader and blogger,

Hari ini adalah hari bersejarah, tanggal ini adalah tanggal bersejarah. 21 Oktober 2009, tepat 4 tahun yang lalu tanggal ini adalah tanggal di mana ketika Principessa (si Dia) resmi menjadi kekasih gw (cieeee… bahasanya…;p), dan tanggal ini pula yang memisahkan gw dan dia.. Iya, tepat pada pukul 4 dini hari tadi dia memutuskan untuk memilih orang lain daripada gw. “Huuffffthh, sedihkah gw? sakitkah gw? dendamkah? atau malah sebaliknya? tenang? bahagia?” jawabannya.. gw bingung.. gw kosong.. gw hampa.. perasaan di atas kadang bercampur aduk, tapi sedetik kemudian hilang sama sekali. Dan itu berkali-kali terjadi di kepala gw. Belum sempet gw bercerita banyak tentang pujaan hati gw ini, dia sudah keburu pergi deh..<=) Tenang aja pembaca dan blogger, kedepan juga akan banyak postingan gw tentang seorang perempuan yang gw panggil Principessa ini. Kisah-kisahnya, senangnya, sedihnya, berikut intrik di dalamnya. Kenapa? karena dia ini sungguh berarti dan bermakna “dalem” banget buat gw.. hubungan gw sama dia juga spesial banget, banyak memberi gw pengalaman dan pelajaran. Maka dari itu kedepan akan banyak juga posting-posting tentang cerita kami.


Untuk sekarang, gw mau ceritain aja dulu secara ringkas siapa dia, bagaimana hubungan kami, dan bagaimana kami putus. Awalnya bermula dari acara inagurasi kampus gw, kira-kira sebulan atau dua bulan sebelum acara itu gw mulai kenal dia. Gw bisa kenal secara enggak sengaja, karena dia sering dateng untuk latian dance untuk acara inagurasi ke kosan gw.. karena kebetulan temen gw (cewek) adalah kreografer dancenya, makanya gw jadi sering ketemu sama dia. Gw akhirnya kenal dia dan jadi sering ngobrol sama dia.


Pada saat itu dia adalah cewek yang sudah punya cowok, dan sudah berhubungan selama kurang lebih 4 tahun. Dan pada saat itu juga gw adalah cowok yang cintanya sedang bertepuk sebelah tangan (pemuja rahasia) pada seorang cewek di jakarta 4 tahun lamanya. Jadi pada saat itu kondisi kami adalah mempunyai pujaan hati masing-masing.

Kami berdua akhirnya jadi mulai dekat dan sering ngobrol karena sering ketemu. Obrolan kami dari awal itu ngomongin tentang bagaimana kami berdua sangat mencintai pujaan hati kami masing-masing. Gw dengerin dia curhat tentang cowoknya, dan dia dengerin gw curhat tentang pujaan hati gw. Dari situ, enggak tau kenapa dia jadi mulai berubah.. rasanya ada yang aneh sama dia.. Akhirnya gw tau, pada saat dia bilang “aku mulai kangen kamu.. aku mulai takut kehilangan kamu.. aku mulai sayang sama kamu” begitu katanya. Dari situ hubungan kami semakin dekat.. dia makin sayang sama gw, dan di sisi lainnya dia mulai enggak tahan sama cowoknya karena merasa terus dipermainkan selama 4 tahun. Terus gimana dari sisi gw? sejujurnya gw ge-er..;p tapi gw enggak ada rasa apa-apa sama dia, satu-satunya alasan gw deket sama dia adalah untuk menemani kesepian gw karena tak kunjung mendapatkan pujaan hati gw.


Tapi keadaan berubah drastis. Dia semakin sayang sama gw, dan gw mulai ada rasa juga akhirnya sama dia. Disaat gw mulai jadi “sayang” sama dia, dan kami berdua mulai beranjak untuk memulai hubungan.. tiba-tiba aja gw ill feel sama dia, my feeling is absolutely lost! karena saat itu gw secara enggak sengaja mengetahui masa lalu dia yang kelam. Saat itu gw coba menjauh, tapi ternyata dia gak sanggup kehilangan gw.. dia jadi nge-down banget, dia terlihat menjadi seorang wanita yang putus asa. Tapi entah kenapa gw jadi ngerasa “gw enggak boleh kayak gini, ini enggak adil.. dia enggak jahat sama gw, dia cuma punya masa lalu yang buruk.. harusnya gw bisa terima dia dan coba untuk jalin hubungan sama dia..”. Dari situ akhirnya gw putuskan untuk memulai hubungan itu, tepat tanggal 21 Oktober 2005 saat senja tiba.


Di awal hubungan gw, keadaan berjalan timpang. Karena ternyata sulit bagi gw untuk menerima masa lalu dia, dan itu membuat hubungan kami timpang. Gw jadi seorang laki-laki egois yang selalu berada di atas, dan dia terlihat jauh di bawah. Tapi, dia enggak menyerah.. dia terus berusaha untuk membuktikan bahwa dia amat sangat mencintai dan menyayangi gw. Dan itulah yang akhirnya membuat gw luluh, setelah satu tahun berhubungan, gw akhirnya bisa sayang sama dia lagi tanpa keberatan akan masa lalunya. Di saat gw mulai sayang, dan mulai membutuhkan keberadaan gw, dia minta putus. Iya putus, yang akhirnya gw tau dia mau putus karena faktor orang ketiga. Gw kecewa.. kenapa? karena saat itu gw sedang dalam keadaan terguncang karena masalah keluarga. Akhirnya kami putus, dan gw kapok untuk mencoba menerima dan menyayangi dia.


Tapi ternyata.. itu cuma bertahan satu hari. Dia ngerasa salah, dan dia sadar bahwa dia enggak bisa kehilangan gw. Gw belum bisa terima dia lagi, saat itu kepala gw penuh akan masalah. Itu berlangsung selama 2 minggu lamanya untuk dia bisa kembali meluluhkan hati gw. Akhirnya kita balik lagi menjalin hubungan, tapi lagi-lagi selama 1 tahun kedepan gw masih jadi laki-laki egois yang belum bisa nerima masa lalu dan kesalahan dia. Sampai akhirnya tepat ketika kami memperingati 2nd Anniversary, gw mulai merasa bahwa dia itu penting.. bahwa dia itu berharga.. bahwa gw takut dan enggak mau kehilangan dia. Mulai dari situ hubungan kami berubah drastis. Gw enggak lagi jadi laki-laki yang egois dan tempramen, gw bisa jadi lebih sabar dan bijak menghadapi dia. Hubungan kami tidak lagi timpang, karena kami amat sangat saling menyayangi satu sama lain.


Hari berganti hari, dan bulan berganti bulan. Gw semakin hari semakin menyayangi dia. Perasaan sayang itu bertambah setiap detiknya. Tapi justru ternyata perasaan itu juga yang ngebunuh karakter gw di mata dia. Gw jadi lebih sering manja ke dia, gw jadi lebih sering nuntut ke dia, yang secara enggak langsung membuat dia menyadarinya suatu hari bahwa gw bukanlah laki-laki yang spesial. Awalnya, dia enggak pernah merasa terbebani atau keberatan meladeni keinginan gw, memenuhi kebutuhan gw, dan membantu kesulitan gw.. karena dia enggak punya beban hidup, karena di enggak punya kesibukan berarti, dan karena dia memiliki banyak waktu luang. Tapi di awal tahun ketiga kami, semua mulai berubah. Dia yang sudah beberapa bulan lulus kuliah (duluan) mulai punya beban hidup, mulai punya masalah keluarga, mulai punya kesibukan.. terlebih setelah dia diterima kerja. Intinya, dia memang masih berusaha ada di sekitar gw dan mencoba untuk menunjukkan rasa sayangnya meskipun dia sibuk.. Tapi, itu tidak lagi dengan rasa sayang yang tulus.. dia mulai merasa jenuh dan lelah untuk bisa memenuhi apa yang gw mau karena saat ini keadaan hidupnya sudah berubah.

Dia tidak lagi seperti dulu, tidak lagi gigih, tidak lagi ceria.. dia jadi mudah menyerah, mudah putus asa, dan mudah untuk mengambil jalan pintas.. termasuk untuk hubungan kami.


Berbulan-bulan kami berdua tak kunjung berhenti bertengkar karena masalah ini. Disaat-saat krusial itu, dia menemukan seorang sosok laki-laki yang baru di tempat kerjanya sebut saja laki-laki itu bernama turtle. Masalah yang kami temui semakin banyak.. dari mulai bahwa dia baru tau dia akan susah memiliki keturunan karena kista yang pernah dideritanya dan karena rahim dia yang lemah, sampai pada orang tuanya yang mulai tidak setuju akan hubungan kami. Di saat-saat krusial itu semakin memuncak, akhirnya dia memutuskan untuk “kita selesai sampai di sini” karena ayahnya yang menyuruh dia. Mau tau karena apa? karena dia kehilangan motor di tempat kerjanya, dan di saat dia butuh seseorang gw malah enggak ada.. gw enggak dateng ke sana.. padahal gw tau, dan gw di bandung, dan gw lagi di kosan waktu kejadian itu. Kenapa gw enggak dateng? ceritanya panjang.. nanti suatu saat akan gw ceritain. Intinya, dari situ sang ayah menilai bahwa gw tidak pantas untuk menjadi seorang pasangan hidup anaknya.


Waktu terus berjalan, dan akhirnya ayahnya mulai mengerti alasan di balik ketidakhadiran gw itu. Hubungan gw dengan keluarga Principessa pun membaik, begitu juga hubungan gw dengan Principessa. Kami kembali sering ketemu, masih saling peluk, saling cium, dan saling sayang. Tapi Principessa enggak mau untuk menjalin hubungan lagi sama gw, meskipun hubungan kami enggak ada perubahan (masih sama persis seperti waktu pacaran). Dia enggak mau dengan berbagai alasan, dengan berbagai dalih. Sampai akhirnya gw tau bahwa semenjak kejadian motor hilang itu, dia mulai lebih dekat dengan Turtle sang laki-laki yang baru. Sampai pada saat hubungan kami sudah kembali normal (tapi tanpa status) Principessa juga merasakan perasaan sayang yang semakin dalam sama Turtle.


Semenjak kejadian putus karena hilang motor itu, gw semakin jatuh.. I’m falling so deep to the ground. Gw merasa “kenapa banyak banget hambatan untuk kami?”. Tapi itu justru membuat gw semakin gigih untuk terus berusaha mendapatkan kembali Principessa ke pelukan gw. Gw berdoa kepada Yang Maha Kuasa..

“ya Allah, tunjukkanlah padaku yang terbaik.. aku memohon agar Kau bisa menjadikan aku menjadi laki-laki yang terbaik untuknya.. dan buatlah dia menjadi wanita yang terbaik untukku.. namun, semua kukembalikan kepadaMu.. karena Engkaulah Yang Maha mengetahui apa yang terbaik bagi hambaMu.. jika memang kami tidak ditakdirkan untuk bersama, maka tunjukkanlah kepada kami, dan buatlah kami menyadarinya.. setidaknya, tunjukkanlah kepadaku dan yakinkanlah aku untuk mempercayainya.. dan tabahkanlah aku untuk menerimanya..”


Dan gw semakin gigih lagi.. gw semakin ngotot lagi.. membuang semua kepentingan gw hanya untuk mendapatkan Principessa gw balik lagi. Tapi semakin gw sayang dia, semakin gw ngotot, semakin gw berusaha, keadaan malah kian memburuk.. perlahan tapi pasti, Tuhan mulai menunjukkannya.. satu persatu keburukan Principessa mulai terbuka. Gw sakit dan kecewa, tapi gw masih belum menerimanya.. gw masih mau untuk berusaha.. gw masih mau untuk memilikinya. Gw lagi-lagi enggak kapok untuk maju. Sedikit demi sedikit, goresan luka di dalam hati gw semakin membesar. Perasaan sakit hati itu kian menumpuk setiap harinya, sampai mengeluarkan isi hati gw yang sudah membiru karena kedinginan, kehampaan, dan rasa sakit hati. Sampai pada suatu titik, gw mulai sadar.. gw mulai berfikir bahwa dia itu bukanlah jodoh gw, dia bukanlah yang terbaik buat gw.. Tuhan menunjukkannya, Tuhan mengabulkan do’a gw. Sejak itu gw semakin kuat, gw semakin tabah. Hubungan kamipun kian memburuk, dia terasa semakin berbeda dan jauh.


Akhirnya gw mulai jadi jauh sama dia. Sampai tiba-tiba suatu hari
Principessa datang kembali dengan manjanya, dengan sayangnya, dan dengan rindunya. Kamipun mulai dekat kembali.. namun, dengan keadaan gw yang sudah sedikit berbeda. Gw yang lebih kuat, lebih sabar, lebih ikhlas.. entah kenapa perasaan gw ke Principessa jadi berubah. Gw semakin menyayangi dia dengan tulus, dan justru membuat gw mau untuk selalu bisa ada buat dia.. untuk membahagiakannya.. untuk membantunya menjadi dan mencari yang terbaik. “Lho? lho? lho? terus dimana bedanya?” bedanya adalah, gw tidak lagi menginginkan sesuatu dari dia. Keikhlasan gw membuat gw berfikir bijak, gw enggak pernah menyalahkan dia atas kelakuannya, gw mengerti alasan-alasan kenapa dia bisa berbuat setega ini sama gw
. Tapi Principessa terus-terusan minta maaf sama gw. Agak bingung ya baca tulisan gw? gw bilang keadaan semakin memburuk, tapi kayaknya dia masih sayang banget sama gw.. tenang, nanti pasti gw ceritain kenapa.. Wajar dia terus-terusan minta ma’af sama gw, karena setiap orang yang tau kejadian detailnya pasti akan berfikir bahwa Principessa sudah salah besar! dan sudah jahat banget sama gw.. Hmmm, tapi gw enggak berfikir gitu..=) Gw bisa mengerti dan menerima.

Akhirnya hubungan kami berjalan one way, bukan lagi kesepakatan kami berdua. Dia akan datang di saat butuh gw, dan gw akan bersedia untuk ada. Tapi dia juga akan datang ke si Turtle, karena dia mulai menyayanginya. Intinya sih, Principessa enggak mau kehilangan dua-duanya, baik gw ataupun Turtle. Sebenernya dengan situasi kayak gitu gw juga enggak bener-bener bisa terima-terima gitu aja, ada juga rasa sakit yang kadang dateng menghampiri. Tapi perasaan sayang gw, keinginan untuk membahagiakannya, dan juga keinginan untuk membantu dia menjadi dan mencari yang terbaik ternyata lebih besar.. makanya gw tetap ada buat dia di saat dia butuh gw. Meskipun dia semenjak kejadian motor itu gak pernah ada buat gw saat gw butuh dia..<=)


Ternyata Tuhan bener-bener mengabulkan do’a gw, karena hubungan gw yang sedikit aneh dan timpang itu perlahan membuka mata gw akan kebenaran yang ada di belakang gw. Secara kebetulan maupun secara sengaja, gw mendapatkan jalan untuk menuju kebenaran itu. Kebenaran semakin terbuka lebar di depan mata gw. Sakitkah? iya, karena mengetahui Principessa sebagai cewek yang gw sayang ternyata sangat menyayangi si Turtle sampai sejauh itu. Kecewakah? tidak, karena gw udah gak punya harapan atau tuntutan apa-apa dari dia. Akhirnya, ternyata yang terbaik adalah kami pisah. Karena dia akhirnya lebih memilih kehilangan gw daripada kehilangan si Turtle. Karena itu keinginannya (sebenernya lebih milih turtle, tapi belum mau kehilangan gw), maka itu gw terima keinginannya untuk lebih milih si Turtle, tapi gw menolak untuk tetep ada buat Principessa. Banyak pertimbangan gw yang bikin gw berfikir akan lebih baik untuk dia dan Turtle jika gw pergi.


Begitulah akhirnya, semua ini akhirnya berakhir di sini. Tepat peringatan 4 tahun hari jadi kami. 21 Oktober 2009, dia memilih orang lain itu, dan gw memilih untuk pergi. Mulai sekarang, tidak akan lagi ada sms manja dari dia yang selalu membuat hari gw ceria. Tidak ada lagi dia yang minta ketemu karena kangen yang membuat hari gw indah. Tidak akan ada lagi SMS berisi “ti amo ‘caya (caya adalah nama panggilan dia buat gw)” yang berarti “aku sayang kamu ‘caya”. Akan menjadi sepi.. tapi anehnya gw enggak bisa nangis saat ini.. mungkin karena saat ini gw tenang, karena menyadari bahwa dia tengah mendapatkan keinginan terbesarnya saat ini, yaitu mencoba untuk melangkah maju menjalin suatu hubungan baru bersama si Turtle. Meskipun dia belum mendapatkan kebahagiaan ataupun yang terbaik (karena masih belum tau apakah dia memilih orang yang tepat atau tidak), paling tidak saat ini dia tengah bahagia karena berbunga-bunga untuk mulai melangkah maju bersama orang yang dipilihnya.. dan tenang karena mengetahui gw baik-baik aja, enggak jatuh, enggak dendam, dan enggak menyalahkan dia..<=)


Well, for my Lovely Principessa.. if you read this post, don’t worry.. i still love you, and still want to make you to live in happiness.. and i still ask you for nothing.. Have a new life, have a great life, have a beautiful life, and i will and still wish you all the best.. Thank you so much i’ve been with you for this 4 years. For your love, your kiss, your warm.. for anything and everything.. And sorry cuz i’m gone, cuz i’ve hurt you so much many-many times before, cuz i’m too late to realize that you’re more than worth to loved, cuz i can’t be the best for you..

Don’t sad, don’t cry, don’t feel guilty, don’t feeling down.. cuz i’m here, i’m there, i’m somewhere around you..

Take him, feel him, love him, defend him, and learn to be a better person in the future..

Just… Take care…


Arivederci, see you again.. someday..




Ti amo Principessa..

so much.. <=)




0 comments:

Post a Comment

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies