LIFE THOUGHTS
this site the web

Commitment

Gw mulai main musik sejak kelas tiga SMP. Dan gw pun membentuk Nada yang sampai saat ini berdiri sejak gw kelas 2 SMA yang berarti itu sudah 7 tahun lebih. Sejak kelas 2 SMA itu gw sudah berkomitmen untuk memiliki cita-cita “ingin menjadi musisi yang sukses dan terkenal”. Dan sejak tahun ke 2 Nada berdiri, gw berkomitmen untuk “SERIUS”.



Udah banyak yang gw laluin bareng Nada. Gw pernah menghadapi yang namanya “sulit” secara ekonomi, perjalanan, maupun yang lainnya bersama mereka. Jalan terjal itu banyak banget hadir disana. Dari gw yang susah, gw yang pernah hampir berhasil, gw yang jatuh, sampai gw memulai lagi dari awal. Dan semua itu masih gw jalani sesuai dengan komitmen dan perkataan gw.

Kami (Nada) pernah mengalami yang namanya berjalan kaki sejauh 1 KM lebih hanya untuk sekedar latihan, itu berlangsung 2 kali seminggu, dan keadaan itu tetap demikian untuk kurun waktu kira-kira selama 6 bulan lebih. Kami pernah berkali-kali menghadiri acara musik di tengah kota hanya mengendarai motor bebek merk china (jialing), yang kami naiki bertiga dengan membawa seperangkat alat musik lengkap, dan kami mengendarainya tanpa SIM, sehingga harus mengendap-ngendap melalui jalan tikus dengan tampilan seperti prajurit yang mau perang. Kami pernah ditimpuki oleh penonton karena musikalitas kami yang buruk. Kami juga pernah ditimpuki penonton hanya karena kami “tidak termasuk komunitas mereka”. Kami pernah hanya manggung di acara kampung ke kampung dalam rangka 17-an yang penontonnya dihadiri hanya ibu-ibu, bapak-bapak, sampai hanya semuanya itu anak-anak kecil. Malahan kami pernah manggung di acara kecil yang tidak ada penontonnya kecuali panitia acara, tukang bersih-bersih, dan teman-teman kami sendiri. Kami merasakan yang namanya ingin manggung tanpa dibayar (yang penting manggung!) yang sampai untuk itupun kami memohon-mohon agar bisa manggung.

Namun… kami juga pernah manggung di acara besar tahun baru di panggung yang besar, sampai manggung untuk acara TV dan Radio (live performance maupun wawancara langsung). Kami pernah merasakan menjadi “The Best Rising Star of 2005” di sebuah radio di Mampang. Kami pernah merasakan memiliki fans-fans belia yang suka meneleponi kami sampai sangat mengganggu aktifitas pribadi kami. Kami pernah juga manggung dengan bayaran “jutaan” (tidak lagi sekedar gratis, atau ratusan ribu). Kami pernah secara khusus diundang untuk tampil di acara “Peringatan Hari Musik Sedunia” di Lippo Karawaci untuk mewakili suatu komunitas musik. Kami pernah dilayani oleh panitia acara bagaikan Raja karena menjadi salah satu “Guest Star” acara olahraga suatu sekolah swasta. Kami pernah manggung disaat hujan deras, namun penontonnya tetap tak beranjak tidak peduli, mereka menari-nari, ikut bernyanyi, membentuk putaran kereta api, sambil diguyur derasnya hujan hanya untuk menikmati musikalitas dan performance kami.

Iya.. hitam dan putihnya, manis dan pahitnya, senang dan sedihnya, mudah dan susahnya, besar dan kecilnya.. semua udah gw lalui bersama Nada. Ganti personil, konflik intern, personil keluar sampai akhirnya tinggal berdua.. huffffthh.. dan gw masih tetap bermimpi sambil terus berusaha, terus berfikir, terus berlatih, tanpa takut kecewa, tanpa takut gagal, tanpa takut jatuh.. terus beranggapan bahwa esok akan lebih baik, tetap yakin bahwa semua usaha pasti ada hasilnya yang menguntungkan.

Itulah arti dari sebuah komitmen untuk gw.. dan cerita di atas adalah analogi untuk menjawab cerita yang ditulis Principessa tentang komitmen bagi dia. “Ketakutan akan sebuah komitmen.. takut akan hadirnya kekecewaan.. takut akan hinggapnya hal yang menyakitkan.. takut akan bersemayamnya rasa gundah..” hmmm, tapi apa? “namun.. begitu keadaan sudah mulai aman, akhirnya saya dan pacar coba untuk mulai berkomitmen” pacar disana maksudnya adalah si "turtle". Huffffth, silahkan kalian semua berkomentar.. itu hak kalian..

Maaf.. tapi bagi saya, komitmen bukan hal yang hanya sekedar ucapan, bukan hanya mimpi semata seorang remaja, bukan hanya buah pikiran yang kekanak-kanakan.. Dan kata-kata saya yang dulu pernah bilang “aku mau menerima kamu apa adanya, aku mau menemani kamu, aku mau berusaha dan berjuang bersama kamu..” dan juga “aku sungguh menyayangi kamu dan takut kehilangan kamu” itu benar adanya dan saya jalani sesuai dengan apa yang saya katakan.. bukan hanya mimpi.. bukan khayalan.. bukan harapan.. apalagi bualan..

Itu semua adalah awal dari komitmen saya untuk Principessa. Lebih dari sekedar janji yang sewaktu-waktu bisa diingkari.. jelas lebih dari itu..

0 comments:

Post a Comment

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies